Permodelan Keuangan

Permodelan Keuangan

A. Deskripsi

Layanan permodelan keuangan adalah proses analisis dan pengaturan data keuangan untuk membuat proyeksi, simulasi, dan skenario yang membantu perusahaan atau individu dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik. 


Dengan menggunakan berbagai teknik dan alat permodelan, seperti analisis sensitivitas, analisis skenario, dan analisis regresi, layanan permodelan keuangan membantu dalam memprediksi kinerja keuangan di masa depan, mengidentifikasi risiko potensial, serta merencanakan strategi keuangan yang lebih efektif. 


Layanan Permodelan keuangan  yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

  1. Valuasi:
    • Penilaian perusahaan (business valuation).
    • Penilaian aset (asset valuation).
    • Penilaian proyek investasi (investment project valuation).
  2. Perencanaan Anggaran (Budgeting):
    • Penyusunan dan analisis anggaran tahunan.
    • Perencanaan dan pengendalian biaya (Cost Control).
  3. Model Bisnis:
    • Pengembangan dan evaluasi model bisnis.
    • Analisis skenario (Scenario Analysis) dan stres pengujian (Stress Testing).
  4. Investasi dan Pembiayaan:
    • Analisis Investasi (Investment Analysis).
    • Struktur pembiayaan (Financing Structure).
  5. Penggabungan dan Akuisisi (M&A):
    • Analisis kelayakan M&A.
    • Model proforma untuk penggabungan atau akuisisi. Sebagai proyeksi keuangan yang menunjukkan bagaimana kondisi keuangan perusahaan gabungan akan terlihat setelah transaksi selesai.
    • Due diligence keuangan perusahaan yang menjadi target
  6. Analisis Sensitivitas dan Risiko:
    • Analisis sensitivitas (Sensitivity Analysis).
    • Manajemen risiko keuangan.
    • Analisis risiko pasar dan kredit.
  7. Harga Produk dan Penetapan Tarif:
    • Model penetapan harga produk atau jasa.
    • Analisis titik impas (Break-even Analysis). 
  8. Optimasi Modal Kerja:
    • Manajemen persediaan (Inventory Management).
    • Manajemen piutang (Accounts Receivable Management).
    • Manajemen utang (Accounts Payable Management).


B. Siapa yang Membutuhkan Permodelan Keuangan

Usaha kecil menengah (UKM) juga dapat memanfaatkan layanan permodelan keuangan untuk membantu dalam pengelolaan keuangan mereka. Berikut adalah beberapa pihak yang mungkin membutuhkan layanan permodelan keuangan untuk UKM:


  1. Pemilik Usaha: Pemilik UKM dapat memanfaatkan layanan permodelan keuangan untuk merencanakan arah dan strategi keuangan bisnis mereka, seperti perencanaan anggaran, proyeksi pendapatan, dan analisis kelayakan investasi.
  2. Manajer Keuangan: Manajer keuangan di UKM dapat menggunakan layanan permodelan keuangan untuk mengelola kas perusahaan, mengidentifikasi peluang penghematan biaya, dan mengoptimalkan struktur modal.
  3. Investor: Investor yang tertarik untuk mendukung UKM juga dapat meminta permodelan keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan dan potensi pertumbuhan bisnis.


Dengan bantuan layanan permodelan keuangan, UKM dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi keuangan mereka, mengidentifikasi peluang dan risiko, serta membuat keputusan keuangan yang lebih tepat dan strategis untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.


C. Manfaat dan Keuntungan bagi Usaha Kecil Menengah

Beberapa manfaat layanan permodelan keuangan bagi usaha kecil menengah:

  1. Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik: Dengan melakukan permodelan keuangan, usaha kecil menengah dapat membuat proyeksi keuangan yang lebih akurat untuk jangka waktu tertentu. Hal ini membantu dalam perencanaan keuangan jangka panjang dan memungkinkan untuk mengidentifikasi potensi masalah keuangan sebelum terjadi.
  2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Tepat: Dengan adanya permodelan keuangan, pemilik usaha dapat melakukan simulasi terhadap berbagai skenario keuangan untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Misalnya, mempertimbangkan investasi baru, ekspansi bisnis, atau restrukturisasi utang.
  3. Pengendalian Biaya yang Lebih Efektif: Dengan memodelkan berbagai aspek keuangan, usaha kecil menengah dapat mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi atau dioptimalkan. Hal ini membantu dalam pengendalian biaya secara lebih efektif dan meningkatkan profitabilitas usaha.
  4. Mendapatkan Dukungan Keuangan: Permodelan keuangan yang baik dapat menjadi alat yang kuat untuk meyakinkan pihak-pihak eksternal, seperti investor atau lembaga keuangan, untuk memberikan dukungan keuangan kepada usaha kecil menengah. Proyeksi keuangan yang jelas dan realistis dapat meningkatkan kepercayaan dari pihak eksternal.

Dengan memanfaatkan layanan permodelan keuangan, usaha kecil menengah dapat meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengelola risiko dengan lebih baik, dan mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.


D. Data apa saja yang Diperlukan

Untuk melakukan permodelan keuangan yang akurat dan efektif, berikut adalah beberapa jenis data yang umumnya dibutuhkan:


  1. Laporan Keuangan: Data dari laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas diperlukan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan.
  2. Data Historis: Data historis tentang pendapatan, biaya, dan laba perusahaan diperlukan untuk membuat proyeksi keuangan di masa depan.
  3. Data Pasar: Informasi tentang kondisi pasar, tren industri, dan faktor eksternal lainnya dapat membantu dalam melakukan analisis risiko dan proyeksi keuangan.
  4. Data Operasional: Data operasional seperti jumlah produksi, penjualan, dan biaya produksi diperlukan untuk menghitung metrik keuangan yang relevan.
  5. Data Investasi: Jika terlibat dalam investasi, data tentang portofolio investasi, harga saham, dan kinerja investasi lainnya juga diperlukan untuk analisis keuangan.
  6. Data Demografis: Untuk perusahaan yang beroperasi di pasar tertentu, data demografis seperti populasi, pendapatan rata-rata, dan kebiasaan konsumen dapat membantu dalam membuat proyeksi penjualan dan pendapatan.


Dengan mengumpulkan dan menganalisis data-data ini secara cermat, permodelan keuangan dapat memberikan wawasan yang berharga untuk mendukung pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik dan strategis.


E. Contoh Bentuk atau Hasil Permodelan Keuangan


Dalam permodelan keuangan, terdapat beberapa output dan format yang umum digunakan, antara lain:

  1. Proyeksi Keuangan: Output berupa proyeksi keuangan yang mencakup estimasi pendapatan, biaya, laba bersih, dan arus kas di masa depan. Format proyeksi keuangan umumnya berupa tabel atau grafik yang memperlihatkan perkiraan kinerja keuangan perusahaan.
  2. Analisis Sensitivitas: Output berupa analisis sensitivitas yang menunjukkan bagaimana perubahan dalam parameter tertentu dapat mempengaruhi hasil keuangan perusahaan. Format analisis sensitivitas biasanya berupa tabel atau grafik yang memperlihatkan skenario yang berbeda.
  3. Valuasi Perusahaan: Output berupa valuasi perusahaan yang menentukan nilai perusahaan berdasarkan metode-metode valuasi yang digunakan, seperti discounted cash flow (DCF) atau comparables analysis. Format valuasi perusahaan umumnya berupa laporan atau presentasi yang menjelaskan asumsi dan hasil valuasi.
  4. Budgeting dan Forecasting: Output berupa anggaran dan ramalan keuangan yang mencakup rencana pengeluaran dan penerimaan perusahaan untuk periode tertentu. Format budgeting dan forecasting biasanya berupa tabel atau grafik yang memperlihatkan perbandingan antara anggaran dan realisasi.

Semua output dan format dalam permodelan keuangan ini penting untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan analisis keuangan yang akurat.


F. Cara Mendapatkan Layanan

  1. Masuk ke Workspace dengan login yang diberikan
  2. Pilih menu Layanan Penasihat Keuangan lalu menu Permodelan Keuangan
  3. Kami akan mengidentifikasi kebutuhan klien terkait layanan permodelan keuangan yang diperlukan melalui tanya jawab yang akan diberikan secara online sebagai bagian dari konsultasi awal akan model keuangan yang akan dikembangkan termasuk dengan ketersediaan data yang ada
  4. Berdasarkan informasi yang diperoleh kami akan memberikan penawaran melalui email yang dapat diakses melalui portal untuk menyetujui layanan, harga serta syarat dan kondisi
  5. Apabila penawaran disetujui maka dilanjutkan dengan proses pelaksanaan pekerjaan.